Kenapa papa melarangku ikut ke pelabuhan? Padahal aku cuma mau liat kapal, cuma mau liat laut!
Begitulah Pungky kecil, yang setiap minggu, merengek pada Papa untuk ikut ke Tanjung Priok. Papa, adalah seorang pegawai Bea dan Cukai. Walaupun kerjanya di kantor, tapi dia sering sekali ke pelabuhan. Dan aku selalu dilarang ikut. Syem.
"Jangan, pelabuhan itu kotor. Panas, banyak oli, bau, penuh orang. Gak boleh anak kecil main ke sana"
Begitu selalu jawaban Papa, dan begitu juga selalu akhir percakapan kami. Papa pergi ke pelabuhan, aku lari ke kamar. Senguk-senguk dalam selimut macam liat gebetan pergi kawin. Galau, bro!
Minggu kemarin, PT Pelabuhan Indonesia III (persero) atau dikenal dengan Pelindo III, mengajak aku dan 9 blogger lainnya main ke Pelabuhan Tanjung Perak. Waduh? Serius? Kepalaku langsung berkelibat dengan rentetan larangan Papa. Gak boleh ke pelabuhan, di sana itu kotor, bau, banyak oli dan panas. Kelibat lain adalah ingatan tentang perjalanan ke Palembang beberapa tahun lalu, Merak dan Bakauhuni semakin meyakinkanku bahwa pelabuhan adalah tempat yang tidak bagus. Sekarang, kami diundang ke pelabuhan? Ngapain?
Dan 23 April 2016, pertanyaanku terjawab lunas. Kami bersembilan tiba di Surabaya, disambut mas Suryo, pihak dari Pelindo III, yang lalu membawa kami keliling Tanjung Perak. Aku, seketika mengubah 180 derajat pemikiran tentang pelabuhan. Tentang Tanjung Perak hari ini.


Tanjung Perak hari ini adalah bukti kalau Indonesia juga bisa canggih. Sini, lihat betapa kerennya Terminal Teluk Lamong. Terminal barang yang kecangihannya, cuma ada 4 di dunia. Alat-alatnya nih, bisa jalan sendiri udah kayak di film-film kekinian. Proses loading kontainer menggunakan Automated Stacking Crane, alat raksasa yang bisa dikendalikan dari jauh. Jadi, operator cuma duduk-duduk cantik aja di ruangan, goyang-goyang joystick, dan ATS gerak sendiri untuk angkat-pindah kontainer.
ATS ini cocok untuk kamu yang hidupnya sering mager. Nyamar aja jadi kontainer, nanti ngapa-ngapain, tinggal dijepit sama alat, trus pindah sendiri. Cocok?

Tanjung Perak hari ini adalah sistem kerja yang memanusiakan manusia. Kalau ke Teluk Lamong, mungkin kamu akan susah membedakan mana terminal kontainer, mana hati jomblo. Saking sepinya. Suara yang terdengar di sini hanyalah gerakan ATS memindahkan peti kemas. Seluruh lokasi terlihat bersih, rapi, dan kinclong. Karena alatnya canggih, terminal ini minim manusia. Sehingga di sini belum pernah sekalipun terjadi kecelakaan kerja atau kejadian yang enggak-enggak. Manusia, kebanyakan di kantor goyang-goyang joystick.
Oiya, 50% operator ATS di Teluk Lamong adalah perempuan. Jadi alat-alat canggih nan raksasa itu yang menggerakkan adalah mbak-mbak. Seneng bener ya jadi joystick-nya, saban hari digoyang pereu. Beuh..

Tak berhenti di ATS, Teluk Lamong juga punya truk truk pengangkut peti kemas tanpa awak. Jadi bisa jalan sendiri, gitu. Enggak perlu pakai sopir. Ini masih percobaan sih, tapi kalau sudah terealisasi semua, kebayang aja terminal ini bakalan sangat keren dan canggih. Dan, Teluk Lamong juga menjadi salah satu green port yang ada di Indonesia. Seluruh alat dan kendaraan di sini, menggunakan bahan bakar gas.
Tanjung Perak hari ini adalah saksi betapa kemaritiman kita terus maju dan melesat. Mari.. Sekarang kita ke Terminal Peti Kemas Surabaya. Sebuah terminal di pelabuhan Tanjung Perak, yang sudah berstandar international. Masuk ke sini, kita harus pakai rompi khusus, sepatu khusus, helm khusus, dan dengan pengawalan khusus.
Khusus banget, nih?
Di sini, terdapat ribuan peti kemas dengan berbagai jalur. Ada jalur yang sudah lolos segala pemeriksaan, ada yang dicurigai, ada juga yang harus melalui acara bongkar-bongkar oleh Bea Cukai karena dianggap bermasalah. Standar ini untuk mengantisipasi masuknya barang-barang gak baik ke negara kita. Jadi setiap peti kemas di scan dulu sama alat *lupa namanya*, baru kemudian diputuskan apakah dia aman atau harus dibongkar-bongkar dulu dalemannya. Ntap!
Sama seperti Teluk Lamong, di sini juga rapi, bersih, dan kinclong. Sama sekali jauh dari kesan pelabuhan di kepalaku yang kotor, pabalatak, jorok, bau, dan penuh kuli angkut. Heu, seudzon sejak dalam pikiran.
Tanjung Perak hari ini adalah cuplikan Indonesia masa depan dengan segala inovasi keren. Kita pindah ke JIIPE, yuk! Ini adalah lahan seluas 30000 Ha yang menyatukan pelabuhan, industri, dan pemukiman dalam satu lokasi. Java Integrated Industrial and Ports Estate. Tentunya, sebagai upaya mengurangi keborosan biaya pengiriman dan pemindahan hasil industri. Juga menggenjot posisi perekonomian Indonesia di dunia. Selesai produksi, jebrot, bisa langsung diangkut kapal untuk ekspor. Sip banget, ya? Udah kayak Sodoor Island dalam serial Thomas and His Friend. Nyehehe
Tanjung Perak hari ini adalah tempat dimana terminal penumpang paling cihuy se-Asia berada. Gapura Surya Nusantara, namanya. Asli dah, bagus bangeeeet. Tapi, aku gak akan mengajak kalian jalan-jalan ke sana sekarang. Karena selain tulisan ini sudah panjang, GSN adalah bagian kesukaanku dari pelabuhan Tanjung Perak. Harus spesial.
Purwokerto, 2 Mei 2016
Tanjung Perak hari ini adalah tempat berlabuh ide-ide besar, yang pelan-pelan, menyuarakan bahwa kemaritiman kita ada dan berkelas dunia. Nenek moyangku, seorang pelaut!
Wah..ternyata fasilitas pendukung yang ada di pelabuhan Tanjung Perak komplit banget ya Mba untuk mengendalikan jalur lalu lintas kapal2 yg bongkar muat di sana..
BalasHapusIyaaa komplit dan canggih :D
Hapuslihat kontainer2 itu aku jadi inget pas ke Pekanbaru naik speedboat. KEren ya,operatornya 50% cewek...
BalasHapusIyaaa.. alat berat dikendalikan oleh manusia berhati lemah. TSAELAAAAh xD
HapusTempatnya nggak beda banget sama apa yang di bilang papa mbak pungky bilang dulu, di liat dari foto-fotonya bersih dan nggak keliatan kotor :)
BalasHapusBersih banget dan rapi kayak mainan lego di pameran hihihihi
Hapuspegang joy stick kaya lagi main game ya :) PUngky bisa gak tuh pakenya?
BalasHapusGak boleh laaaah.. nanti salah gerak, bisa amsyong muahahaha
HapusSial.. Jadi ada tulisan lanjutannya nih pung? Itu kenapa bagian joystick dipegang mbakk-mbak terasa nganu ya..
BalasHapusHo oh, batangan digoyang perempuan. agak gimanaa gitu ya x)))
Hapusbahahaha... Yawlaaah kenapa komentarnya jadi kayak gini :))
Hapusasli gue terpukau mba, canggih keren binggo. Btw pas poto2 aman kan ? takutnya kejatuhan konteiner ngak lucu -__-
wisss jadi pengen kesana deh :>
wah keren ternyata, saya kudu ke surabaya nih :)
BalasHapusIkuuuuuuuuuutttttt xD
HapusKeren pung, kpn2 pingin liat langsung. Sebab udh pernah liat yg tj. Priok jg oke bgt
BalasHapusAku malah belom pernah ke tj. Priok yang sekarang :D
HapusAku belum pernah liat pelabuhan bersih seperti ini, keren banget deh.
BalasHapusBtw kenapa tulisannya bersambung, padahal pingin liat foto Pungky yg duduk nyantai ituuuu.
Hihihihi ditunggu yaak xP
Hapusbersih banget euy :)
BalasHapussalut banget buat para perempuan-perempuan perkasa yang menggerakkan alat-alat canggih nan raksasa itu :)
Iyaaa, padahal operator peti kemas biasanya lakik yaaa :D
HapusPoto2 ne apik pung, as always. Aku dulu sering ke pelabuhan
BalasHapusApik dongs. Pungky geto lhooo xD *ngeselin*
HapusGak nyangka ini pelabuhan, bersih banget.
BalasHapusiya yaaa kinclooongs.
Hapusjadi inget lagu masa kecil: tanjung perak... tepi laut.. siapa suka.. boleh ikut... eh, tapi udah lupa.. cuma inget segitu doang. Itupun nggak yakin liriknya benar. BTW, pelabuhan tanjung perak bersih banget ya. Nggak keliatan kuli angkut yang berbadan kayak arnold lalu setiap ototnya diminyakin gitu ya?
BalasHapusnah iyaaa.. aku gak liat sama sekali ada kuli ala arnold begitu. paling operator yang kece2 dan cakep2 :D
HapusSampai juga di surabaya, sayang nggak bisa ketemu...hehehe
BalasHapusIyaaa kemarin cuma sebentar banget huhuhuhu
HapusGara2 mbaca tanjung perak...kepikiran pengen liat Tanjung Emas..yang lebih deket. Sama canggihnya nggak ya? * blm pernah, pdhl nggak jauh2 amat
BalasHapuscobain aja liat ke sana.. trus ceritain di blog nanti aku baca hihihi
HapusWuih udah canggih banget ya! Trus kawasan JIIPE kayaknya mantebh tuh *siap2 beli rumah di sana buat investasi* uhuuyy ...
BalasHapusiyaaa JIIPE cocok banget buat investasi. beliin aku satu dooong xD
HapusEntah sudah berapa kali saya masuk kawasan Tanjung Perak.
BalasHapusNamun setelah pensiun saya nggak pernah ke sana lagi
Saya yakin sudah tertata dengan baik
Salam hangat dari Jombang
aku baru pertama kali dhe ke tanjung perak. dan ternyata sekarang bagus banget.. entah dulunya kayak apa hehehe
Hapuswah, ini yang hari pertama ya mbaak,kerenn, salam kenal yaa :D
BalasHapusiya mbak Ima.. senang kenalan sama dirimu ^_^
Hapussudah semestinya ya, perkara pelayanan publik menjadi satu hal yang emmang harus diberesin dan memudahkan. Tanjung Perak tepi laut, eh...Tanjung perak hari ini, sudah sangat bagus, pasti pelayanan publiknyas emakin mantap, dengan alat-alat yang super cangih ntuh
BalasHapusbetuul.. semoga pelabuhan lain menyusul yaaa amiiin
HapusGue terpukau liat kecanggihan. Biasanya pelabuhan itu persis yg di ceritakan tadi. Kotor, bau dan tempat kotor lainnya.
BalasHapusTapi kali ini beda, apalagi gue liat beneran dari deket ya, keren!!
keren banget yaaaaa
HapusKenapa tanjung perak duluan ya?
BalasHapusKeren banget serius! Kayak main game ya, pake joystick gitu. Nggak kebayang alat sebesar itu bisa digerakkan cuma sama joystick. Udah lebih dari power steering ini mah (???)
BalasHapusBTW foto gedung pertama merah-ijo kesannya kayak mau natalan.. x')
Halo Pungky idolaku muuuaaah :p Keren kakak ke Tanjung Perak eeeaaa
BalasHapusKEREN BANGEEEET! Aku gatau kalo indonesia punya pelabuhan sekeren iniiihhh <3 Makasi infonya ya Mak Pungs
BalasHapusBagus ya.. Modern sekali fasilitasnya. And also a state of the art :)
BalasHapusKunjungan pertama ke blognya Pungky. Hahaha ternyata kamu nulisnya lucu amat. :))
BalasHapusLagi seriu-serius, tiba-tiba ada ini: Seneng bener ya jadi joystick-nya, saban hari digoyang pereu. Beuh..
Senang sekali bisa ada kesempatan jalan bareng dengan Ms. Purwokerto.